Sistem masuk-keluar UE (EES)
Untuk meningkatkan keamanan di Eropa, UE akan menggunakan sistem masuk dan keluar baru di perbatasan luar UE daerah Schengen. Sistem ini disebut EES, yang merupakan singkatan dari Entry Exit System.
EES adalah sistem otomatis yang akan digunakan oleh Uni Eropa untuk pemantauan otomatis penyeberangan perbatasan oleh warga negara dari negara ketiga (non-UE/EEA/Swiss). Sistem tersebut dimaksudkan untuk menggantikan stempel paspor dan akan dipasang pada pertengahan tahun 2020 di titik-titik tertentu di wilayah Schengen, misalnya bandara dan pelabuhan laut. EES didasarkan pada peraturan UE 2017/2226.
Fungsi EES
Tugas dari sistem ini adalah untuk mengumpulkan data tentang penyeberangan perbatasan warga negara ketiga di perbatasan luar UE dan untuk menghapus stempel paspor. Data yang dikumpulkan meliputi, antara lain, nama dan tanggal lahir pelancong, serta tanggal masuk dan keluar masuk/keluar UE. Selain titik data alfanumerik tersebut, direncanakan untuk menyimpan data biometrik seperti foto dan empat sidik jari.
Meningkatnya jumlah warga negara non-Uni Eropa yang memasuki wilayah Schengen dan meningkatnya masalah keamanan di perbatasan luar telah mendorong pengembangan aturan baru untuk pengelolaan perbatasan luar wilayah Schengen.
Schengen: smart border untuk keamanan lebih (video)
Tonton videonya untuk informasi lebih lanjut:
Sistem Keluar Masuk (EES)
Sistem Masuk/Keluar (EES) yang baru mendaftarkan informasi tentang masuk, keluar, dan penolakan masuk warga negara non-UE, baik dari persyaratan visa sejak bebas visa penjelajah.
Sistem ini akan mempercepat dan meningkatkan kontrol perbatasan karena menggantikan stempel paspor dengan sistem elektronik yang menyimpan data pelancong. Sistem harus memudahkan untuk mengidentifikasi orang yang telah tinggal lebih lama atau untuk mendeteksi penipuan identitas. EES harus memastikan bahwa lama tinggal yang diizinkan di wilayah Schengen dipatuhi (90 hari dari 180 hari).