Negosiator Parlemen Eropa dan Dewan Eropa telah menyepakati modernisasi dan jaminan tambahan untuk akses ke berbagai sistem dan database, antara lain untuk penerbitan dan kontrol Visa Schengen.
Misalnya, lebih banyak data biometrik akan dikumpulkan di masa mendatang untuk melacak anak yang hilang. Menurut kesepakatan politik yang dicapai pada hari Selasa, akan ada peraturan dengan ketentuan yang jelas untuk akses ke berbagai sistem dan basis data, serta perlindungan yang diperlukan untuk hak-hak dasar.
Reformasi terpenting sejak VIS diperkenalkan
Tuntutan utama parlemen telah diperhitungkan dalam negosiasi. Kesepakatan itu menyediakan:
- peningkatan arsitektur hukum dan teknis dari sistem dan interoperabilitas dengan database UE lainnya (Sistem Informasi Schengen, Sistem Masuk/Keluar, Sistem Informasi Perjalanan dan Otorisasi Eropa (ETIAS), Eurodac, data Europol, dan ECRIS-TCN sebagai bagian dari prosedur visa;
- ini juga berlaku untuk dokumen dengan aplikasi long term residence (MVV), hak pemegang dokumen tersebut lebih terjamin;
- akses yang lebih baik untuk Europol dan otoritas penegak hukum ke Sistem Informasi Visa (VIS);
- usia di mana sidik jari dan gambar wajah dapat diambil dari anak di bawah umur akan diturunkan dari 12 menjadi 6 tahun untuk membantu mengidentifikasi dan melacak anak yang hilang, memerangi perdagangan anak dan memberikan wawasan tentang ikatan keluarga;
- sidik jari orang yang berusia di atas 75 tahun tidak lagi diperlukan;
- dan akan ada pengamanan yang lebih baik untuk penggunaan citra wajah untuk pencocokan biometrik.
Paulo Rangel (EVP, PT) berkata: “Parlemen Eropa harus menunjukkan hasil kepada warga negara kita, seperti melindungi perbatasan luar dengan lebih baik, memerangi perdagangan anak dan terorisme, memperkuat pergerakan bebas dan Schengen, serta berkontribusi pada kebijakan pengembalian yang lebih efisien. Namun, prinsip dasar tetap perlu dihormati: sistem yang lebih luas juga berarti jaminan privasi yang lebih baik. Ini adalah reformasi terpenting sejak VIS diperkenalkan dan harus siap pada tahun 2023. “
Sistem Informasi Visa (VIS)
Sistem Informasi Visa (VIS) adalah database UE yang digunakan oleh otoritas untuk memeriksa warga negara non-UE ketika mereka mengajukan permohonan visa untuk bepergian ke wilayah Schengen. Ini terdiri dari sistem TI pusat dan infrastruktur komunikasi yang menghubungkan konsulat di negara-negara non-Uni Eropa dan semua pos perbatasan eksternal negara-negara Schengen.
Pada bulan Mei 2018, Komisi Eropa mengajukan proposal untuk memutakhirkan Sistem Informasi Visa untuk merespons dengan lebih baik tantangan keamanan dan migrasi yang berkembang dan untuk meningkatkan pengelolaan perbatasan eksternal UE.
Sumber: Parlemen Eropa